Powered By Blogger

Sabtu, 01 Januari 2011

IDEOLOGI DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN NASIONAL
Oleh: Totok Budiantoro
IDEOLOGI
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan gagasan, ide ide, keyakinan keyakinan, kepercayaan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis (Kaelan,2007). Konsep ideologi dalam perspektif negara menyangkut berbagai bidang yaitu bidang politik, bidang sosial, bidang kebudayaan bidang keagamaan. Ideologi negara dalam arti cita cita negara atau cita cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri ciri derajad yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan. Ideologi mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan dan dilestarikan kepada generasi berikutnya.
Oleh karena itu ideologi suatu negara sangat menentukan arah kebijakan bagaimanan negara kedepan. Ideologi merupakan gerak bagaimana negara mengatur, mengerakkan dan mengawasi aktifitas warganegaranya. Ideologi komunis tentusaja berbeda dengan ideologi kapitalis dalam mengelola negara. Komunis dengan kekuasaanya cenderung membatasi gerak indifidu untuk melakukan aktifitas ide dan ekonomi. Berbeda dengan kapitalis yang cenderung memberikan kebebasan indifidu untuk melakukan aktifitas ide dan ekonomi seluas luasnya. Perbedaan ide ide dan konsepsi inilah yang menjadikan perbedaan hasil dan perbedaan kesejahteraan yang menyolok diberbagai negara yang menerapkan konsep ideologi yang berbeda ini.
Secara aksiologi penerapan ideologi sekarang ini cenderung mengalami pergeseran yang mendasar. Sulit sekarang membedakan dengan jelas mana negara sosialis murni dan kapitalis murni. Hampir tidak ada negara yang tidak mencampuri kegiatan kegiatan ekonomi warganegaranya terkait alokasi dan distribusi barang dan jasa. Demikian juga tidak ada negara yang mengkontrol hampir seluruh aktifitas ekonomi seluruh masyarakatnya. Yang membedakan sosialis dan kapitalis sekarang lebah banyak pada derajat kontrol pemerintah terhadap kegiatan indifidu. Sosialis cenderung lebih banyak membatasi gerak indifidu terutama pada bidang bidang tertentu seperti komunikasi, kegiatan politik, dan hak asazi manusia. Sedangkan kapitalis cenderung memberikan kebebasan pada kegiatan ekonomi, poltik, komunikasi dan sebagainya.
Kedua pilihan ideologi baik yang sosialis maupun kapitaqlis tentusaja memiliki hal positif dan negatifnya. Peran negara yang terlalu berkuasa dan banyak menjalankan fungsi fungsi ekonomi di dalam perekonomian suatu negara maka peran indifidu atau swasta akan semakin menjadi kecil. Para individu dan juga badan badan usaha tidak lagi dapat melatih dirinya dalam menciptakan berbagai inisiatif secara efektif. Disatu sisi apabila negara terlalu sedikit tanggung jawabnya terhadap masyarakat, kegiatan individu atau swasta akan dapat merusak kehidupan negara  seperti pembagian penghasilan yang tidak merata dan monopolo yang dilakukan oleh indifidu atau kelompok orang.
Dalam konteks ini pemilihan ideologi atau penerapan ideologi dalam kegiatan sangat menentukan bagaimana kedepan bagi suatu kesejahteraan negara. Ideologi yang tepat dengan kepribadian bangsa dan negara secara langsung maupun tidak langsung akan menjadikan fleksibelitas gerak dan langkah warga negaranya.
Secara langsung maupun tidak langsung baik tidaknya hasil yang dicapai oleh pemerintah sangat tergantung pada kwalitas dan pilihan dan penerapan ideologi yang dilakukan negara dan bangsa itu sendiri.

MEMBANGUN BANGSA
            Istilah pembangunan menjadi suatu istilah yang sangat popuper dalam konsepsi kesejahteraan masyarakat. Negara dimanapun juga selalu berusaha melakukan berbagai  kegiatan pembangunan baik dari aspek psikis maupun aspek fisik. Menterjemahkan pembangunan tentusaja merupakan suatu perubahan yang terencana sesuai dengan apa yang telah dicita citakan atau apa yang telah direncanakan.
            Membangun bangsa dan negara tentu saja membangun sesuai dengan cita cita negara, yaitu kesejahteraan sosial, keadilan dan jaminan tentang hak indifidu, keamanan sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan undang undang dasar kita. Negara dibentuk dan didirikan bukan untuk kepentingan indifidu atau kelompok masyarakat tertentu. Tetapi negara ini didirikan dan dibangun atas dasar kesejahteraan seluruh masyarakat indonesia.
            Pembangunan bangsa secara fisik tidak identik dengan eropanisasi (Westernisasi) atau amerikanisasi. Pembangunan bangsa tentusaja harus sesuai dengan kepribadian bangsa kita. Kepribadian bangsa yang menjunjung etika dan nilai nilai moral bangsa.
Dalam konteks inilah ideologi bangsa memegang peran yang sangat penting bagi warga negara sebagai pedoman (guidence) warga negara untuk melangkah dan bertindak. Ideologi dalam pengertian sosial budaya harus diterjemahkan sebagai pengalian nilai nilai yang dianut oleh bangsa ini. Yaitu nilai nilai yang dimana warga selain memiliki hak hak indifidu juga ada kewajiban kewajiban yang harus dilakukan. Kita memiliki hak untuk melakukan apapun, tetapi jangan sampai hak yang kita gunakan melanggar hak yang dimiliki orang lain.
            Ideologi merupakan suatu konsensus yang tujuan utamanya adalah kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Secara spesifik Ideologi dalam konteks pembangunan nasional menghadapi tantangan yang berat dan beragam. Bagaimana mengkonsolidasikan demokrasi, mengatasi konflik di berbagai daerah, dan mengerakkan serta meningkatkan perekonomian nasional. Semua itu bisa terlaksana dengan baik kalau ada konsolidasi yang terus menerus dari semua komponen bangsa. Hal yang penting mungkin seperti apa yang di katakan oleh John F. Kenedy, jangan bertanya apa yang diberikan negara kepadamu tapi bertanyalah apa yang bisa kamu berikan kepada  negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar